Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang mempelajari untuk meningkatkan infrastruktur dan menurunkan biaya transportasi untuk B20, termasuk melalui evaluasi Kontraktor Tangki Kontrak Kerja Sama Kontraktor (KKKS ') untuk menyimpan Fatty Acid Methyl Esther (FAME). B20 adalah campuran dari 20 persen biodiesel dan 80 persen solar. Salah satu bidang yang menjadi perhatian pemerintah adalah infrastruktur pada titik pencampuran B20 yang belum optimal. Pemerintah juga mengevaluasi biaya transportasi FAME ke beberapa titik untuk pencampuran yang tetap cukup tinggi, Kepala Kementerian Riset dan Pengembangan Dadan Kusdiana mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Antara di sini, Senin.
Rental Mobil Dari Perusahaan Minyak Dan Gas - Dapatkan promo khusus dari perusahaan rental mobil bali dengan sistem lepas kunci. Kusdiana mengutip contoh perusahaan minyak dan gas negara PT Pertamina Refinery Unit (RU) yang menggunakan metode Ship To Ship (STS) untuk menurunkan biaya transportasi FAME. Namun, ketika penggunaan STS dievaluasi, biaya operasional masih ditemukan relatif tinggi. Solusi yang diproyeksikan untuk menurunkan biaya operasional STS adalah dengan menggunakan tangki minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang menganggur dan jarak dari RU V Balikpapan (Kalimantan Timur) dapat dijangkau, tandasnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB LEMIGAS) telah melakukan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) tentang Studi Kelayakan Tangki, Infrastruktur, Pipa dan Pencampuran FAME di Tempat Pencampuran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang tank KKKS mana yang dapat digunakan untuk menyimpan FAME.
Badan tersebut memperkirakan bahwa delapan tank KKKS dapat digunakan untuk menyimpan FAME untuk RU V Balikpapan, sambil menunggu studi lebih lanjut. Pemerintah sedang melakukan upaya ekstensif untuk konversi minyak diesel konvensional (BO), yang berasal dari minyak bumi, menjadi biodiesel dicampur dengan FAME sebesar 20 persen (B20).
Di bawah rencana jangka panjang, campuran bahan bakar diesel konvensional dan FAME Biodiesel yang terbuat dari Crude Palm Oil (CPO) akan ditinjau untuk kemungkinan potensial menjadi B100. Pemerintah telah mempercepat pengembangan 100 persen biodiesel, atau B100, dari CPO ke impor bahan bakar yang lebih rendah.
Langkah ini adalah bagian dari strategi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan pada pemanfaatan gas alam untuk kebutuhan domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Karenanya, ekspor gas niscaya akan turun sejalan dengan peningkatan pemanfaatan gas di dalam negeri.
Mengoptimalkan sumber energi domestik untuk pemanfaatan domestik adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kemandirian energi dan keamanan nasional Indonesia, Kepala Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Biro Kerjasama ESDM Agung Pribadi mencatat dalam sebuah pernyataan yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Pribadi menegaskan bahwa tidak hanya gas yang menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga minyak mentah yang diproduksi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yang sebelumnya diekspor tetapi saat ini diserap secara optimal oleh perusahaan minyak dan gas negara Pertamina.
Pertamina melaporkan menyerap 135 ribu barel per hari (bpd) minyak mentah KKKS hingga pertengahan Mei 2019. Pada Juli 2019, Pertamina diperkirakan akan mengambil 225 ribu barel per hari dari minyak mentah KKKS.